BAUBAU - Lippo Baubau bekerjasama dengan Bank BRI mengadakan Saung Ramadhan Jilid 4 Baubau yang memberikan panggung untuk tokoh-tokoh masyarakat yang ingin berbagi, salah satunya diberikan kepada Ketua Karang Taruna Baubau, Eko Pronajaya. Minggu (17/03/2023)
Dalam pelaksanaannya, PR Saung Ramadhan Adam Dengkule megatakan jika kegiatan ini dilaksanakan dengan menghadirkan para tokoh masyarakat.
"mereka (tokoh masyarakat) diundang dan mereka kemudian boking meja dan para kerabatnya serta berbelanja, "ucapnya.
Secara spontan juga ada beberapa kuis yang diberikan kepada pengunjung diantaranya kuis tentang islam dan PO-5
Aco, seorang pengunjung yang sempat mengikuti kuis juga memberikan jawaban dari makna PO-5
"Pomaamasiaka, pobinci-binciki kuli, Pomaemaeaka, Popia-piara, Poangka-angkataka, "jawabnya diikuti gemaan pengunjung.
Sementara itu tokoh yang diundang, Eko Pronajaya saat ditemui media ini menjelaskan pentingnya PO-5 dalam kehidupan beragama. Selain itu, bagi Eko pentingnya untuk berbagi bukan hanya karena bulan Ramadhan.
"PO-5 ini tidak terlepas dari ajaran Islam yakni salah satunya untuk saling menghormati, serta saling menyayangi makanya kita berbagi memang bukan karena ini bulan suci ramadhan, "ujarnya
Eko Prona Jaya yang merupakan anak dari Almarhum Mantan Walikota Baubau, As Tamrin lebih rinci menjelaskan, bagian pertama dalam Mukadimah UU Martabat Tujuh Kesultanan Buton adalah hubungan interaksi bermasyarakat yang berlandaskan pada filsafat Rasa “Binci – Binciki kuli” yang berarti saling mencubit kulit, kemudian dimanifestasikan dalam empat nilai dasar.
Eko menjelaskan yang Pertama Pomaamasiaka artinya saling sayang menyayangi.
Kedua, Popia-piara artinya pelihara atau rawat, pengertiannya saling memelihara, saling merawat atau saling mengayomi.
Ketiga, Pomaemaeaka artinya rasa malu, maknanya saling menanggung rasa malu, jika melakukan perbuatan tercela yang malu bukan saja yang bersangkutan tapi seluruh keluarga, orang tua dan komunitas akan turut merasa malu.
Keempat, Poangka-angkataka, artinya saling mengangkat martabat, saling menghormati, saling menghargai.
Lima, Pobinci binciki kuli. Binci berarti cubit, kuli: kulit, binciki kuli, cubit kulit pengertiannya saling mencubit kulit suatu ungkapan kiasan atau perbuatan yang menyakitkan orang lain akan sama halnya dengan ketika kita disakiti.
Jika kita mencubit kulit sendiri akan terasa sakit dan tidak menyukainya, begitupula dengan orang lain untuk jangan pula menyakiti mereka.
Dengan PO-5 ini, Eko berharap masyarakat Kota Baubau bisa selalu menjalankan dalam kehidupan keseharian.
"Sekali lagi bahwa PO-5 ini merupakan warisan leluhur untuk kita jalankan dalam keseharian kita dan juga tidak terlepas dari ajaran agama, "jelasnya.
Diketahui, PO-5 telah dicetuskan oleh Almarhum AS Tamrin yang merupakan Walikota Dua Periode.